Pengertian dan Fungsi Tetrapod - Tetrapod adalah beton yang dibuat secara khusus untuk memecah gelombang laut agar tidak timbul arus di sepanjang pelabuhan maupun pantai. Oleh karenanya, salah satu fungsi dari tetrapod adalah mencegah adanya abrasi di lautan.
Arus lautan yang kuat menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat di pesisir pantai karena naiknya permukaan air laut yang mengakibatkan gelombang pasang. Tenaga gelombang laut atau arus laut yang terus menerus dapat mengakibatkan abrasi. Maka, untuk mengantisipasi terjadinya abrasi, memerlukan pemecah ombak.
Beberapa pantai saat ini telah menempatkan pemecah ombak yang terbuat dari beton berkaki tiga atau empat, yaitu tetrapod. Tetrapod merupakan struktur beton yang memiliki empat sisi berbentuk seperti silinder di tiap sisinya.
Fungsi Tetrapod
Sebagian orang yang melihat susunan batu ataupun beton tetrapod di sepanjang garis pantai tidak menyadari apa fungsi dan kegunaan batu dan beton tersebut. Padahal, keberadaan batu ataupun tetrapod tersebut memiliki fungsi yang sangat penting selain daripada untuk melindungi garis pantai terhadap ombak pantai.
1. Sebagai Pemecah Ombak
Tetrapodmemiliki peran yang sangat penting, khususnya pada pantai dengan gelombang laut yang besar dan tinggi. Beton ini mampu memecah gelombang tersebut agar air laut yang sampai ke bibir pantai tidak merusak kawasan pelabuhan atau pantai.
2. Mencegah Pendangkalan
Gelombang air laut yang pasang dapat mengangkut sedimen yang membuat garis pantai mengalami pendangkalan. Oleh karenanya, agar tidak terjadi pendangkalan perlunya pemasangan beton tertapod.
3. Memperlancar arus air sungai yang bermuara di laut
Keberadaan muara sungai yang terhubung langsung dengan laut harus sangat terjaga agar tidak terjadi pendangkalan yang menyebabkan aliran air sungai ke luat tidak terhambat. Untuk itu sangat perlu pemasangan tetrapod agar mampu mengurangi endapan pasir laut yang terbawa oleh ombak sehingga tidak menutupi muara sungai tersebut. Dengan begitu, air sungai yang berjalan ke muara laut dapat mengalir dengan lancar.
4. Melindungi daratan dari abrasi
Kawasan pantai mudah sekali mengalami abrasi. Untuk mencegah abrasi memerlukan perlindungan dengan memasang batu alam ataupun beton buatan di sekitar atau sepanjang garis pantai.
5. Menunjang aktivitas ekonomi dan pariwisata
Gelombang rendah penting untuk lingkungan pantai yang bermanfaat untuk kegiatan komersil, seperi tempat pariwisata ataupun pelabuhan kapal. Agar aktivitas ekomoni di area tersebut dapat berjalan dengan normal dan baik-baik saja, maka memerlukan kondisi pantai dengan gelombang yang landai.
Oleh karenanya, pemasangan beton tertapod tersebut dapat membuat kawasan perairan pantai menjadi aman untuk digunakan sebagai area aktivitas ekonomi dan pariwisata. Misalnya, untuk bongkar muat barang di pelabuhan, rekreasi di pantai, dsb.
Mengenal Jenis-Jenis Saluran Drainase Beserta Fungsinya - Secara Umum, saluran drainase adalah pembuangan air alami ataupun buatan yang mengalir dari permukaan maupun di bawah permukaan suatu tempat. Pembuangan ini dilakukan dengan cara mengalirkan, menguras, membuang atau mengalirkan air. Drainase ini berguna untuk meminimalisir terjadinya banjir.
Sebelum mengetahui apa saja jenisnya, Sobat AMB perlu mengetahui apa saja fungsinya, inilah beberapa di antaranya:
Membebaskan suatu area dari genangan air, banjir, maupun erosi, terutama pada daerah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi.
Mengurangi risiko terjadinya penyakit akibat buruknya sanitasi di daerah tersebut, seperti demam berdarah, malaria, disentri, dan penyakit lain yang terjadi akibat kurang sehatnya lingkungan pemukiman tersebut.
Membuat sistem tata guna lahan dengan kualitas yang baik dan optimal, serta mengurangi kerusakan struktur tanah akibat pembangunan jalan atau karena bangunan lain.
Memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik, seperti jalan, kawasan pemukiman.
Konservasi sumber daya air.
Jenis-Jenis Saluran Drainase
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Dilihat dari bentuknya
jika dari bentuknya, drainase bisa di bagi menjadi 2 macam yakni drainase alami dan drainase buatan. Drainase alami adalah saluran air yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan dari manusia. Saluran ini terbentuk secara alami karena proses gravitasi dari bumi, misalnya saja sungai.
Kemudian untuk drainase buatan adalah saluran air yang memang sengaja untuk mengalirkan air. Saluran ini berfungsi untuk menyesuaikan pengelolaan airnya. Contoh dari drainase buatan ialah U-Ditch, gorong-gorong (RCP), Box Culvert, talang air, dan lain sebagainya.
2. Dilihat dari fungsinya
Jenis saluran drainase selanjutnya dapat terlihat dari fungsinya yang di bagi berdasarkan banyaknya jenis air pembuangan. Jenis tersebut meliputi single purpose dan multi purpose. Sesuai dengan namanya single purpose adalah jenis saluran yang hanya mengalirkan satu jenis air buangan saja. Misalnya saja untuk mengalirkan air limbah rumah tangga atau air limbah industri ataupun jenis air buangan lainnya.
Untuk jenis drainase multi purpose adalah saluran drainase yang bisa mengalirkan berbagai jenis air buangan apa saja. Bahkan jenis saluran yang satu ini bisa mengalir air buangan secara bergantian maupun sekaligus secara bersamaan.
3. Dilihat dari konstruksinya
Photo by PT Artha Mulia Beton
Apabila dari konstruksinya, saluran drainase ini terdapat 2 tipe yakni drainase terbuka dan drainase tertutup. Untuk drainase terbuka cocok untuk mengalirkan air di wilayah yang memiliki lahan luas. Saluran air ini juga memiliki bagian atas yang terbuka seperti Gravel dan U-Ditch. Jadi saluran air jenis ini berfungsi untuk mengalirkan air yang sifatnya tidak membahayakan lingkungan sekitar.
Photo by PT Artha Mulia Beton
Sedangkan untuk drainase tertutup memiliki bagian atas yang tertutup dan berfungsi untuk mengalirkan air yang di dalamnya terdapat kandungan limbahnya. Sehingga nantinya tidak akan membahayakan lingkungan dan dapat membantu menjaga kelestarian alam sekitar. Drainase tertutup ini dapat juga berfungsikan sebagai lintasan (crossing) jalan.
4. Dilihat dari letak salurannya
Jenis saluran drainase berikutnya terlihat dari letak salurannya dapat terbagi menjadi 2 macam yakni drainase permukaan tanah dan drainase bawah tanah. Seperti namanya, drainase permukaan tanah ini bisa Sobat AMB lihat secara langsung karena letaknya berada di permukaan tanah. Fungsi dari saluran ini untuk mengalirkan air agar permukaan sekitar tidak terjadi genangan dan mengakibatkan banjir.
Kemudian untuk drainase bawah tanah biasanya menggunakan bantuan pipa-pipa seperti Box Culvert, RCP, untuk menyalurkan airnya. Biasanya pemilihan drainase bawah tanah ini di dasari karena alasan keindahan kota karena letaknya tidak menganggu keestetikan dan berada di bawah tanah.
Sebelum membangun ataupun membeli sebuah bangunan dalam suatu wilayah, sebaiknya sobat mencari tau terlebih dahulu mengenai saluran drainase sekitar lokasi tersebut. Pastikan bahwa saluran drainase sekitar lokasi sobat baik, sehingga nantinya tidak akan menyebabkan dampak buruk seperti banjir ataupun yang lainnya.
Perlu sobat AMB ketahui bahwa penggunaan drainase yang baik dapat membantu mencegah terjadinya banjir dalam suatu wilayah. Jika sobat berada di wilayah yang sering banjir, maka bisa jadi salah satu penyebabnya karena saluran drainase yang buruk.
Pengertian dan Fungsi Uji Kuat Tekan Beton - Uji Kuat Tekan Beton adalah upaya untuk memperoleh nilai estimasi kuat tekan beton terhadap struktur existing, dengan melakukan tekanan pada sampel beton. Sampel beton yang akan diuji dapat berbentuk kubus ataupun silinder untuk mewakili campuran beton.
Secara Sederhana, uji tekan adalah suatu alat yang hebat. Sebesar apapun benda yang akan diukur kekuatannya, dengan alat uji tekan ini akan tetap bisa mengetahui berapa kekuatan benda yang diuji tersebut tentunya dengan menggunakan rumus uji kuat tekan beton.
Fungsi Uji Kuat Tekan Beton
Photo by PT Artha Mulia Beton
kuat tekan beton adalah sifat yang paling penting dalam kualitas beton daripada sifat-sifat yang lainnya. Hal ini karena banyaknya sifat fisik utama yang dapat teruji dan terlihat dari berbagai kuat tekan beton, seperti kuat tarik belah beton, syarat keawetan beton, modulus elastisitas beton, syarat kedap air, kuat geser beton, dan yang lain-lain. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan beton, di antaranya:
1. Proporsi dan sifat campuran beton
Faktor pertama yang mempengaruhi kekuatan beton ini adalah sifat dan proporsi campuran beton, yang di mana faktor ini akan menjadi langkah awal dalam proses pembuatan beton demi memperoleh mutu yang sesuai keinginan. Sobat AMB pastinya tahu jika setiap komponen yang baik dalam campuran beton mempunyai peran yang penting. Akan tetapi, terdapat beberapa sifat dan proporsi yang memiliki pengaruh paling terlihat, seperti tipe semen, rasio air dan semen, agregat, air campuran dan bahan tambahan lainnya.
2. Kondisi Pemeliharaan
Meskipun beton menjadi salah satu material konstruksi yang paling kokoh, bukan berarti beton tidak memerlukan pemeliharaan. Karena itu, faktor kedua adalah beton harus dalam kondisi pemeliharaan setelah beton selesai. Pemeliharaan perlu berlangsung secara berkala supaya beton tetap berada di kondisi top performance.
3. Faktor Pengujian Kuat Tekan Beton
Setelah proses pembuatan beton, setiap beton harus melalui proses pengujian terlebih dulu dan pengujian inilah yang disebut sebagai uji kuat tekan beton. Pengujian berlangsung agar kita bisa mengetahui, apakah kekuatan beton sudah sesuai dengan rencana struktur bangunan.
Jika sudah sesuai, maka beton bisa segera terkirim dan sampai kepada konsumen. Terdapat waktu ideal untuk melakukan pengujian yaitu pada saat beton berusia 3 hari, 7 hari, dan 28 hari.
Pengertian dan Fungsi Slump Test - Slump Test adalah pengujian yang dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi dari adonan beton yang baru dibuat sebelum digunakan. Slump test berfungsi untuk mengecek kemampuan beton ketika pengaplikasian pada pembuatan precast.
Secara sederhana metode slump pada beton merupakan cara yang berguna untuk mengetahui nilai konsistensi atau kekakuan campuran beton segar.
Fungsi Slump Test
Photo by PT Artha Mulia Beton
Pembuatan beton precast dilakukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi agar menghasilkan struktur dan mutu yang di inginkan. Selain formula dan kompisisinya, sebelum di aplikasikan, slump test perlu di lakukan. Ada Fungsi utama slump test yakni :
1. Untuk menguji tingkat viskositas atau kekentalan adonan beton segar agar hasil akhirnya bisa mencapai nilai kuat tekan seperti kebutuhan.
2. Fungsi lain dari uji slump test beton adalah agar beton yang ada di batching plant sesuai dengan rencana kerja.
Pengujian ini umumnya berlangsung sewaktu campuran beton selesai. Sebelum di antar kepada pemesan, dan setelah beton sampai ke pemesan. Test ini berguna untuk melihat apakah ada nilai viskositas dari beton standar. Penurunan viskositas bisa terjadi karena campuran air yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Alat dan Perlengkapan Uji Slump Test Beton
Uji slump adalah pengujian yang memerlukan peralatan uji tertentu, seperti :
Slump cone atau tabung kerucut. Tabung kerucut ini bisa terbuat dari baja atau plastik dengan diameter 8 inci pada bagian bawah dan 4 inci pada bagian atas dengan tinggi tabung 12 inci
Pelat dasar. Slump cone akan didudukkan di atas alas selama pengujian. Pelat dasar ini dilengkapi dengan klem baut untuk menjaga posisi slump cone tetap stabil selama proses pengujian dilakukan. Adanya pelat dasar dengan pegangan akan memudahkan proses pelepasan sekaligus sebagai panduan untuk mengukur tingkat kemerosotan nilai viskositas adukan beton
Tamping rod. Batang baja yang ada selama pengujian dan harus memiliki diameter 16 mm x 610 mm
Meteran. Meteran berguna ntuk mengukur nilai kemerosotan viskositas adukan beton.
Persiapan Sebelum Pengujian
Isi cetakan slump cone dengan beton segar sebanyak 3 lapis. Setiap lapisan harus padat secara seragam. Caranya adalah dengan mempadatkan dengan cara di rojok 25 kali menggunakan batang baja berujung bulat.
Setelah slump cone terisi penuh, ratakan bagian atasnya untuk membuang sisa beton
Pegang handle yang ada di bagian dasar cetakan kemudian angkat slump cone perlahan-lahan secara vertikal
Setelah Anda melakukan gerakan menarik cetakan, adukan akan merosot dan penurunan ketinggian harus terukur sampai 5 mm dari jarak terdekat dengan titik tengah
Cara Membaca Hasil Pengujian
True Slump. Hasil ini terlihat dengan penurunan permukaan beton yang terjadi sama rata di semua bagian. Ini merupakan hasil tes yang sesuai.
Shear Slump. Hasil ini terlihat dengan adanya satu sisi dari puncak kerucut yang jatuh ke bawah. Ini adalah indikasi adukan beton tidak memiliki kohesi.
Collapse Slump. Hasil ini terlihat dengan seluruh bagian beton yang berbentuk kerucut runtuh total. Ini merupakan indikasi bahwa campuran air di dalam adukan beton terlalu banyak.
Zero Slump. Pada hasil zero slump, adukan beton benar-benar tidak berubah dari bentuk cetakannya. Beton ini terlalu kaku dan hampir tidak bisa terpakai.
Jika Sobat AMB melakukan pengujian dengan hasil shear slump, collapse slump dan zero slump, pengujian harus mengulang lagi. Kalau pada pengujian kedua hasilnya tetap sama, maka batch beton tersebut tidak boleh digunakan untuk konstruksi karena tidak memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.
Manfaat Menggunakan Paving Block Beserta Kelebihannya - Paving block menurut SNI 03-0691-1996 adalah suatu komposisi bahan bangunan, yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya. Air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya, yang tidak mengurangi mutu beton tersebut.
Fungsi utama paving block adalah untuk menutup permukaan tanah. Sementara yang bercorak warna-warni memiliki fungsi tambahan yakni sebagai nilai estetika suatu area. Inilah manfaat beserta kelebihan paving block yang perlu Anda ketahui.
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Daya serap air lebih tinggi
Manfaat paving block yang utama adalah memiliki daya serap air yang lebih tinggi daripada aspal dan beton. Air mudah terserap oleh tanah karena masih terdapat ruang antar satu block dengan block yang lain. Hal ini menandakan ciri paving block berkualitas dan sangat berguna untuk diterapkan pada perkotaan yang rawan terkena banjir dan padat penduduk.
Menggunakan paving block sebagai penutup permukaan akan membantu menjaga persediaan air di dalam tanah. Dengan begitu, pondasi dan bangunan yang berada di atasnya pun dapat lebih stabil.
2. Pemasangan yang sangat mudah
Dibandingkan dengan aspal atau beton, proses pemasangan paving block jauh lebih mudah dan sederhana yang tidak perlu membutuhkan alat berat atau alat khusus. Hal ini berbeda dengan penggunaan aspal atau beton yang mengharuskan memakai alat khusus.
3. Memiliki nilai estetika tinggi
Banyaknya model dan pilihan warna paving block yang beragam membuat jalan atau halaman terlihat lebih indah. Hal ini menjadi salah satu manfaat paving block yang menjadikannya unggul dibandingkan dengan material lain.
4. Ramah lingkungan
Pencemaran lingkungan menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar, dan penggunaan paving block akan menjadi solusi yang paling tepat untuk mengatasi hal ini. Proses pemasangan paving block yang sederhana dan tidak banyak membutuhkan alat atau bahan membuatnya lebih ramah lingkungan.
Hal ini tentu menjadi nilai plus yang menunjukan besarnya manfaat paving block bukan hanya dalam lingkup konstruksi, namun juga lingkungan dan masyarakat luas.
5. Harga yang ekonomis
Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari paving block adalah harga yang ekonomis. Sisi ekonomis tersebut bukan hanya terlihat dari harga material, namun juga sampai pada proses pemasangan hingga perawatan.
Itulah beberapa manfaat menggunakan paving block beserta kelebihannya dalam penerapannya pada bidang konstruksi, lingkungan dan masyarakat luas. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda!
Pengertian dan Fungsi Sumur Resapan - Sumur Resapan adalah salah satu rekayasa konservasi air berupa bangunan dengan bentuk sumur dengan kedalaman tertentu. Sumur Resapan terbentuk secara alami dan dibantu oleh resapan-resapan air pada suatu daerah atau lokasi tertentu.
Secara sederhana sumur resapan diartikan sebagai sumur gali yang berbentuk lingkaran. Sumur resapan berfungsi untuk menampung dan meresapkan air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah baik melalui atap bangunan, jalan dan halaman.
Fungsi Sumur Resapan
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Pengendali banjir
Sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan sehingga terhindar dari penggenangan aliran permukaan secara berlebihan yang menyebabkan banjir.
Sumur resapan sebagai konservasi air tanah, agar air hujan lebih banyak yang resapan ke dalam tanah menjadi air cadangan dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah tersebut akan bermanfaat melalui sumur-sumur atau mata air.
Peresapan air melalui sumur resapan ke dalam tanah sangat penting mengingat adanya perubahan tata guna tanah di permukaan bumi sebagai kosekuensi dari perkembangan penduduk dan perekonomian masyarakat. Dengan adanya perubahan tata guna tanah tersebut akan menurunkan kemampuan tanah untuk meresapkan air. Hal ini mengingat semakin banyaknya tanah yang tertutupi tembok, beton, aspal dan bangunan lainnya yang tidak meresapkan air.
3. Menekan laju erosi
Dengan adanya penurunan aliran permukaan maka laju erosi pun akan menurun. Bila aliran permukaan menurun, tanah-tanah yang tergerus dan terhanyut pun akan berkurang. Dampaknya, aliran permukaan air hujan kecil dan erosi pun akan kecil. Dengan demikian adanya sumur resapan yang mampu menekan besarnya aliran permukaan berarti dapat menekan laju erosi.
Jenis Sumur Resapan
Photo by PT Artha Mulia Beton
Ada 2 jenis sumur resapan yang di produksi oleh PT Artha Mulia Beton, yaitu:
Sumur Resapan Berpori / Porous
Sumur Resapan berlubang / Biopori
Keduanya dapat dilengkapi oleh penutup (cover), sedangkan untuk cover sumur resapan tersedia 2 jenis :
Cover Sumur Heavy Duty (HD)
Cover Sumur Light Duty (LD)
Ilustrasi Fungsi Sumur Resapan
Video by PT Artha Mulia Beton
Kesimpulannya manfaat ketika membangun sumur resapan di lingkungan, seperti; menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah sehingga dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut, mengisi pori-pori tanah yang akan mencegah terjadinya penurunan tanah, mereduksi dimensi jaringan drainase, menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah, mempertahankan tinggi muka air tanah dan mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mencegah banjir.
Pengertian dan Fungsi Paving Block - Paving block merupakan produk dari semen yang digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau pengerasan permukaan tanah. Pengertian Paving blockdikenal juga dengan sebutan bata beton.
Menurut SNI 03-0691-1996 paving block adalah suatu komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu paving block itu. Fungsi utama adalah untuk menutup permukaan tanah, sementara yang bercorak warna memiliki fungsi tambahan yakni sebagai nilai estetika suatu area.
Jenis - Jenis Paving Block
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Straight/Bata
Straight/Bata atau paving block persegi panjang sering kali ada pada konstruksi jalan yang sering terlewati oleh kendaraan karena daya tahannya yang tergolong kuat jika berbanding dengan bata beton jenis lain. Paving block persegi panjang juga memiliki keunggulan dalam segi kemudahan pemasangan yang menjadikan nya pilihan tepat untuk digunakan pada konstruksi jalan yang membutuhkan penggantian secara berkala.
2. Hexagon
Paving Blockmodel hexagon ini merupakan model yang memiliki desain unik yang sering kali ada pada konstruksi trotoar.
3. Ubin
Bata beton jenis ubin set memiliki bentuk hampir serupa dengan straigh/bata, tetapi memiliki perbedaan pola pada permukaannya, permukaan bata beton ubin set terlihat seperti kumpulan beberapa ubin yang bersatu.
4. Unipave/Cacing
Paving block zig-zag sering kali ada pada konstruksi jalan di lokasi perumahan karena keunggulannya mempunyai pola yang terlihat unik, indah, dan enak dipandang mata.
5. Trihex
Paving block trihex merupakan model yang memiliki fungsi sebagai motif hiasan dalam susunan bata beton karena keunikan desainnya yang bernilai seni.
6. Paving Difabel/Tuna Netra
Paving difabel/tunanetra ubin jalur yang digunakan untuk memberikan informasi perjalanan bagi masyarakat difabel khususnya tuna netra dengan memanfaatkan tekstur ubin sebagai pengarah dan peringatan. Bata beton dengan motif bergaris - garis yang berfungsi untuk menandakan jalan lurus sedangkan untuk motif bulat memiliki fungsi untuk memberhentikan.
7. Grass Block
Grass blockmerupakan produk beton berbentuk blok kecil yang tersusun di atas tanah dengan tujuan membuat jalan lebih padat, keras dan rata. Bata beton ini memiliki rongga yang dapat tumbuh rumput. Kelebihan lainnya, air hujan dengan mudah dapat terserap ke dalam tanah.Grass Block terkenal juga sebagai paving rumput.
8. Uskup
Bata beton topi uskup merupakan bata beton berbentuk persegi tiga yang menyerupai bentuk topi. Bata beton topi uskup sering kali berguna sebagai penutup samping susunan paving block lainnya untuk menghasilkan sisi jalan yang lurus dan tidak meninggalkan ruang kosong.
Klasifikasi Paving Block Berdasarkan Mutu
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Paving Block Mutu A
Paving block ini umumnya sering terlihat dan bermanfaat untuk tujuan jalanan.
2. Paving Block Mutu B
Paving block ini umumnya sering berguna untuk peralatan parkir.
3. Paving Block Mutu C
Paving block ini umumnya sering berfungsi untuk area pejalan kaki.
4. Paving Block Mutu D
Paving block ini umumnya sering berguna untuk taman dan penggunaan lain.
Syarat Mutu Paving Block
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Sifat Tampak
Paving block harus mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah dirapihkan dengan kekuatan jari tangan.
2. Ukuran
Paving block harus mempunyai ukuran tebal nominal minimum 60 mm dengan toleransi +8%.
3. Sifat Fisika
Paving block harus mempunyai sifat-sifat fisika seperti pada tabel berikut;
Sumber SNI 03-0691-1996
4. Ketahanan Terhadap Natrium Sulfat
Paving block apabila diuji dengan cara seperti pada tabel diatas tidak boleh cacat, dan kehilangan berat yang diperkenankan maksimum 1%.
Kesimpulannya Paving block sangat luas penggunaannya untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan yang sederhana sampai penggunaan yang memerlukan spesifikasi khusus. Paving block dapat digunakan untuk pengerasan dan memperindah trotoar jalan di kota-kota, pengerasan jalan di komplek perumahan atau kawasan pemukiman, memperindah taman, halaman rumah, pengerasan areal parkir, area perkantoran, pabrik, taman dan halaman sekolah, serta kawasan hotel.
Cara Uji Kuat Tekan Beton Silinder dan Kubus - Kekuatan tekan merupakan salah satu kinerja utama beton. Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk dapat menerima gaya per satuan luas. Nilai kekuatan beton diketahui dengan melakukan pengujian kuat tekan terhadap benda uji silinder ataupun kubus pada umur 28 hari yang dibebani dengan gaya tekan sampai mencapai beban maksimum. Beban maksimum didapat dari pengujian dengan menggunakan alat Compression Testing Machine.
Beton dalam dunia konstruksi memiliki acuan kekuatan sebagai dasar untuk perencanaan. Kekuatan beton disimbolkan dalam nilai K ( kg /cm²) atau dalam satuan f’c ( Mpa), dan ditentukan salah satu nya melalui pengujian kuat tekan beton. Uji kuat tekan beton adalah pengujian pada sampel beton, sampel ini mendapatkan dari alat uji tekanan hingga mengalami kehancuran. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan beton terhadap gaya tekan. Namun sebelumnya sampel beton harus melalui tahapan curing terlebih dahulu untuk menjaga kelembabannya dengan cara merendamnya di dalam air.
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Tinjauan Umum Kuat Tekan Beton
Kemudian jika kita melihat pada peraturan beton bertulang di Indonesia yaitu PBI’71, maka bentuk sampel betonnya adalah sampel berbentuk kubus. Sementara menurut SNI-2847-2002 pasal 3.33 “f’c adalah kuat tekan beton yang ditetapkan oleh Perencana Struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam satuan MPa atau N/mm².” Walaupun sudah ada peraturan baru, yaitu SNI 03-2847-2002 tentang beton silinder (f’c) akan tetapi, di Indonesia penggunaan nilai kuat tekan kubus (K-) masih ada sebagai acuan.
Bentuk Beda Uji
Peraturan
Simbol
Satuan
Kubus 15x15x15 cm
PBI 1971
K-
kg /cm²
Silinder 15x30 cm
SNI-2847-2002
F’c
Mpa atau N/mm²
Perbedaan Sampel Kubus dan Silinder Beton
Photo by PT Artha Mulia Beton
2. Rumus Kuat Tekan Beton
P = F / A
P = Kuat Tekan Beton
F = Force (Gaya Tekan)
A = Area (Luas Penampang Tertekan)
Biasanya dalam pengujian kuat tekan beton, bacaan alat uji tekan bersimbol dalam satuan kN (Kilo Newton), sehingga dalam analisanya harus di konversi terlebih dahulu ke satuan Kilogram (untuk sampel kubus) atau Newton (untuk sample silinder).
Photo by PT Artha Mulia Beton
Berikut adalah contoh analisa kuat tekan beton kubus dan silinder yang masing – masing memiliki bacaan alat uji tekan sebesar 800kN.
Analisa Kuat Tekan Beton Kubus Vs Silinder
Berikut adalah beberapa satuan konversi yang mesti sobat AMB ketahui dalam menganalisa kuat tekan beton.
1 kN = 101,9716005 kg
800 kN = 81577,28 kg
1kN = 1000N
800 kN = 800.000 N
Pada tabel hasil analisa kuat tekan di atas, dengan bacaan alat yang sama yaitu 800kN, jika benda uji nya berbeda bentuk, maka kuat tekan yang terhasilkan akan berbeda, yaitu kubus memiliki kuat tekan sebesar K-362,57 sedangkan silinder memiliki kuat tekan f’c 45,27 Mpa atau setara .K-556,18.
Lalu pertanyaanya, bagaimana cara menghitung nilai f’c menjadi K-, yaitu f’c = 45,27 Mpa menjadi K-556,18 ? Baik kita akan bahas di bab selanjutnya.
3. Perbedaan Kubus vs Silinder Beton
Perbedaan nya selain dari dimensi, yaitu terletak pada koefisien nilai kuat tekannya. Berikut adalah perbandingan nilai kuat tekan berdasarkan bentuk sample beton yang diuji.
Benda Uji
Koefisien Nilai Kuat Tekan
Kubus (15x15x15) cm
1,00
Silinder (15×30) cm
0,83
Nilai Koefisien Kuat Tekan Kubus Vs Silinder
Jika Kubus 15x15x15 hasil kuat tekan nya adalah 362,7 kg/cm² maka nilai berikut tidak perlu di konversi karena perbandingan nilai kuat tekan nya adalah 1,00. Berbeda dengan silinder 15x30 cm maka jika hasil kuat tekannya akan dikonversi ke kubus (K-) maka perlu dikonversi ke satuan kg/cm² dan dibagi dengan konversi bentuk yaitu 0,83. Seperti contoh dibawah ini :
Nilai Kuat Tekan Beton Kubus Vs Silinder
F’c = 45.27 Mpa
1 Mpa = 10,19716005 kg/cm²
45.27 Mpa = 45,27 x 10,19716005 = 461.63 kg/cm²
K- = 461.63 / 0,83 = 556.18 kg/cm²
Nah sudah jelas kan dari mana asal usul f’c = 45,27 Mpa menjadi K-556,18. Berikut adalah hasil konversi nilai K- ke f’c dan nilai f’c ke K-
Konversi Nilai Kuat Tekan f’c ke Kubus dan dari Kubus ke f’c
4. Konversi Kekuatan Beton Berdasarkan Umur
Beton dengan komposisi normal yang di isyaratkan oleh PBI 1971 ataupun SNI akan mencapai kekuatan 100% nya pada umur 28 hari. Ada beberapa acuan untuk mengukur kekuatan beton berdasarkan umurnya, yaitu :
Faktor Konversi Berdasarkan Umur Beton
Faktor Konversi Berdasarkan Umur Beton
Lalu bagaimana cara mengaplikasikan konversi tersebut kedalam perhitungan uji kuat tekan?
Contoh :
Mutu Rencana : K-400
Umur : 3 Hari
Koefisien Berdasarkan Umur : 0.4
Minimal Kuat Tekan Beton pada umur 3 hari : 0,4 x 400 = 160kg/cm²
Hasil Kuat Tekan : 200 kg/cm²
Kesimpulan : Maka mutu beton pada umur 3 hari memenuhi syarat kekuatan minimal, yaitu K-
200 > K-140.
Lalu bagaimana jika ingin mengetahui umur beton pada umur 5, 10, 12, 15, 20 hari?? Ada beberapa cara, biasanya para engineer menggunakan cara interpolasi dari data konversi yang diketahui sebelumnya yaitu pada umur 3,7,14, 21, dan 28 hari. Dengan cara interpolasi maka kita akan mendapatkan nilai-nilai sebagai berikut :
Faktor Konversi Berdasarkan Umur Beton 3 sampai 28 Hari
Namun demikian sudah banyak penelitian para pakar dan praktisi yang membuat formula beton dapat tercapai 100% dalam waktu sebelum 28 hari bahkan dalam waktu 3 hari dapat tercapai kekuatan 100% dengan bantuan superplastisizer. Demikian pembahasan mengenai pengujian mutu beton, mudah-mudahan dapat bermanfaat. (GJP-RnD AMB).
Pengertian dan Fungsi Box Culvert - Box culvert adalah beton tulang pracetak berbentuk segi empat yang memiliki spigot dan socketnya. Kegunaan spigot dan socketnya adalah untuk menjadikan box culvert ini kedap terhadap masuknya air tanah dan tetap menyatu saat terjadi pergeseran tanah. Pengertian Box culvert ini umumnya berfungsi sebagai saluran drainase. Ukuran yang besar dapat berfungsi sebagai jembatan.
Dalam kata lain box culvert itu adalah gorong-gorong beton yang produksinya di pabrik ataupun sebagian besar di tempat, box culvert menggunakan berbagai bahan dari berbagai jenis material di antaranya adalah baja, polyvinyl, chlorida (PVC) atau dari beton. Box culvert berfungsi untuk membawa aliran air atau saluran irigasi/pembuang yang melewati bagian bawah jalan (saluran).
Terdapat beberapa ukuran dan dimensi yang menjadi standar pabrik dengan menyesuaikan debit air yang mengalir. Bentuk dari box culvert yang persegi memiliki sambungan di setiap sisinya untuk dipasang dengan box culvert lainnya.
Fungsi Box Culvert
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Material konstruksi bawah tanah
Material ini dapat bermanfaat dalam proses konstruksi bawah tanah, bukan hanya untuk menjadi saluran air atau drainase saja. Box culvert juga bisa berfungsi sebagai gorong-gorong, saluran drainase, jembatan dan lain sebagainya.
Namun yang perlu diperhatikan adalah penerapan box culvert ini dikhususkan untuk konstruksi yang lebih pendek, seperti jembatan pendek dan terowongan pendek.
2. Kedap terhadap air tanah
Box culvert memiliki fungsi untuk kedap terhadap air tanah sehingga sangat cocok untuk digunakan pada konstruksi bawah tanah terutama pada saluran air.
3. Mempercepat proses konstruksi
Fungsi dari box culvert yang terakhir ialah dapat mempercepat proses konstruksi secara keseluruhan karena pemasangan yang sangat mudah dan cepat. Penggunaan box culvert ini cukup simpel yang tentunya menghemat waktu konstruksi.
berbeda dengan beton konvensional yang proses pengecorannya secara manual selain memakan waktu, juga dapat mengganggu lingkungan sekitar.
Kesimpulannya penggunaan box culvert yang dicetak di pabrik atau perusahaan yang menyediakan box culvert tidak perlu membutuhkan waktu yang lama, dan dampak terhadap kemacetan jalan raya yang sedang diperbaiki tidak terganggu.
Mengenal Beton Precast Beserta Kelebihan dan Kelemahannya - Pengertian beton precast adalah sebuah produk yang terbuat dari material beton yang proses pembuatannya dilakukan di pabrik. Perlu kita ketahui bahwa beton telah digunakan sejak berabad-abad silam dan masih menjadi favorit untuk digunakan sebagai bahan atau elemen konstruksi.
Beton memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik, dan harganya masih cukup terjangkau sehingga menjadi salah satu elemen penting dalam pembangunan. Selain itu, penggunaan beton sangatlah serbaguna pada kebutuhan konstruksi seperti struktur bangunan, pembuatan jalan, jembatan, saluran drainase (U-Ditch, Pipa Beton, dan Box Culvert) dan lain sebagainya.
Proses pembuatan pun semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi pada bidang konstruksi. Awalnya proses konstruksi beton hanya langsung di tempat atau beton konvensional, hingga kemudian muncul beton pracetak yang produksinya di pabrik. Nah, jika Anda ingin mengenal beton precast lebih jauh lagi, simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui apa itu beton precast beserta kelebihan dan kelemahannya!
Jenis-Jenis Beton Pracetak atau Beton Precast
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Box Culvert
Box culvert adalah beton tulang pracetak berbentuk segi empat yang memiliki spigot dan socketnya. Kegunaan spigot dan socketnya adalah untuk menjadikan box culvert ini kedap terhadap masuknya air tanah dan tetap menyatu saat terjadi pergeseran tanah. Penggunaan umumnya untuk saluran drainase, sedangkan box culvert berukuran besar kerap berfungsi untuk mendukung struktur jembatan.
Box culvert ini umumnya untuk saluran drainase. Ukuran yang besar bisa berguna sebagai jembatan.
U-ditch merupakan beton precast yang berfungsi sebagai saluran atau saluran air yang terbuat dari beton. produk ini atau U-Ditch diberi tulangan dengan bentuk penampang seperti U. Sama seperti saluran air lainnya, U-ditch juga bisa diberi penutup.
3. Barrier
Barrier merupakan produk precast yang berfungsi sebagai pembatas atau pembagi jalur jalan (median).
4. Pipa Beton
Pipa beton adalah precast yang berfungsi sebagai saluran air (gorong-gorong).
5. Sumur Resapan
Sumur Resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan dengan desain sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkan nya ke dalam tanah.
6. Mini Pile
Mini Pile salah satu precast yang berfungsi sebagai tiang pondasi suatu bangunan. Proses pemasangannya bisa dengan metode pancang atau hidrolik.
7. Pagar Panel Beton
Pagar Panel Beton adalah beton precast yang terdiri dari lembaran panel dan tiang kolom. Dalam pemasangan lembaran panel dapat dengan mudah penyusunannya pada tiang kolom. Sobat AMB dapat mengkombinasikan Pagar Panel dengan kawat duri di atasnya.
8. L-Shape
L-Shape adalah produk precast berbentuk L yang berfungsi untuk kepentingan sebagai dinding penahan, produk ideal di mana kecepatan pemasangan sangat utama.
Kelebihan Beton Precast
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Hemat waktu dan efisien
Karena produksi beton pracetak secara keseluruhan di pabrik, proses pembangunan dan konstruksi akan jauh lebih cepat daripada menggunakan beton konvensional. Tidak seperti beton konvensional yang harus dari awal, beton pracetak bisa langsung di pasang sesuai kebutuhan.
2. Berkualitas dan bermutu baik
Beton pracetak mengikuti standar tertentu dan AMB selalu menjaga kualitasnya agar menghasilkan mutu beton yang baik. Beton pracetak juga melalui perawatan dengan metode yang memenuhi standar hingga mencapai umur perawatan atau umur rencana, yang menunjukkan bahwa beton sudah siap antar.
Selain itu, produksi beton tidak terpengaruh cuaca karena produksinya dalam pabrik sehingga tidak mengganggu proses pembuatan dan merusak kualitas beton.
Kualitas serta mutu beton dari beton pracetak juga lebih terjaga, karena telah melalui serangkaian proses Quality Control dalam pabrik.
3. Ramah lingkungan
Pada penggunaan beton konvensional, akan ada limbah dari sisa-sisa pengerjaan yang dapat merusak lingkungan sekitar. Hal itu tidak akan terjadi jika menggunakan beton pracetak karena produksinya di tempat yang terpisah dan khusus.
Menggunakan beton pracetak sangatlah mudah karena prosesnya hanya tinggal pasang pada tempat konstruksi, sehingga lebih ramah lingkungan.
4. Mengurangi biaya tenaga kerja
Menggunakan beton precast dalam proses konstruksi tentu akan lebih mengurangi jumlah tenaga kerja, karena tinggal memasang beton di lokasi tersebut. Sedangkan jika menggunakan beton konvensional, akan butuh lebih banyak tenaga dalam membuat dan mengecor di lokasi konstruksi.
Hal ini berarti menggunakan beton precast akan mengurangi biaya tenaga kerja dibandingkan dengan menggunakan beton konvensional.
Kelemahan Beton Precast
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Membutuhkan biaya transportasi dan pemasangan
Proses produksi beton precast di tempat yang berbeda dengan lokasi konstruksi, tentu memerlukan pemindahan beton dari pabrik ke lokasi tersebut. Hal ini menyebabkan munculnya biaya transportasi untuk mengantar beton precast dengan aman dan tetap terjaga kualitasnya.
Selain itu, terdapat juga biaya pemasangan karena memerlukan peralatan serta tenaga kerja untuk memasang beton. Saat pemasangan juga bisa saja muncul biaya-biaya yang tak terduga, misalnya untuk elemen-elemen penyambungan beton.
2. Membutuhkan tempat pembuatan dan perawatan
Dalam pembuatan beton precast membutuhkan tempat yang luas untuk dalam proses produksi hingga perawatan beton tersebut. Berbeda dengan menggunakan beton konvensional yang tidak perlu lokasi khusus untuk pembuatan, karena langsung di lokasi konstruksi.
Beton precast membutuhkan tempat terpisah yang memenuhi standar tertentu agar dapat menghasilkan kualitas beton yang baik dan bermutu tinggi.
Kesimpulannya adalah bahwa beton precast merupakan beton siap pakai yang sangat cocok digunakan dalam konstruksi besar atau skala banyak yang membutuhkan bentuk beton yang sama dengan jumlah banyak, namun kurang cocok digunakan untuk proyek kecil yang lokasinya sulit. Konstruksi beton precast sangat baik diterapkan pada bangunan besar seperti jembatan, jalan tol, bangunan highrisk, hotel atau perumahan dengan jumlah banyak namun dengan bentuk yang seragam.
Demikian mengenai beton precast, Kelebihan dan Kekurangannya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan.