Pengertian dan Fungsi Tetrapod - Tetrapod adalah beton yang dibuat secara khusus untuk memecah gelombang laut agar tidak timbul arus di sepanjang pelabuhan maupun pantai. Oleh karenanya, salah satu fungsi dari tetrapod adalah mencegah adanya abrasi di lautan.
Arus lautan yang kuat menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat di pesisir pantai karena naiknya permukaan air laut yang mengakibatkan gelombang pasang. Tenaga gelombang laut atau arus laut yang terus menerus dapat mengakibatkan abrasi. Maka, untuk mengantisipasi terjadinya abrasi, memerlukan pemecah ombak.
Beberapa pantai saat ini telah menempatkan pemecah ombak yang terbuat dari beton berkaki tiga atau empat, yaitu tetrapod. Tetrapod merupakan struktur beton yang memiliki empat sisi berbentuk seperti silinder di tiap sisinya.
Fungsi Tetrapod
Sebagian orang yang melihat susunan batu ataupun beton tetrapod di sepanjang garis pantai tidak menyadari apa fungsi dan kegunaan batu dan beton tersebut. Padahal, keberadaan batu ataupun tetrapod tersebut memiliki fungsi yang sangat penting selain daripada untuk melindungi garis pantai terhadap ombak pantai.
1. Sebagai Pemecah Ombak
Tetrapodmemiliki peran yang sangat penting, khususnya pada pantai dengan gelombang laut yang besar dan tinggi. Beton ini mampu memecah gelombang tersebut agar air laut yang sampai ke bibir pantai tidak merusak kawasan pelabuhan atau pantai.
2. Mencegah Pendangkalan
Gelombang air laut yang pasang dapat mengangkut sedimen yang membuat garis pantai mengalami pendangkalan. Oleh karenanya, agar tidak terjadi pendangkalan perlunya pemasangan beton tertapod.
3. Memperlancar arus air sungai yang bermuara di laut
Keberadaan muara sungai yang terhubung langsung dengan laut harus sangat terjaga agar tidak terjadi pendangkalan yang menyebabkan aliran air sungai ke luat tidak terhambat. Untuk itu sangat perlu pemasangan tetrapod agar mampu mengurangi endapan pasir laut yang terbawa oleh ombak sehingga tidak menutupi muara sungai tersebut. Dengan begitu, air sungai yang berjalan ke muara laut dapat mengalir dengan lancar.
4. Melindungi daratan dari abrasi
Kawasan pantai mudah sekali mengalami abrasi. Untuk mencegah abrasi memerlukan perlindungan dengan memasang batu alam ataupun beton buatan di sekitar atau sepanjang garis pantai.
5. Menunjang aktivitas ekonomi dan pariwisata
Gelombang rendah penting untuk lingkungan pantai yang bermanfaat untuk kegiatan komersil, seperi tempat pariwisata ataupun pelabuhan kapal. Agar aktivitas ekomoni di area tersebut dapat berjalan dengan normal dan baik-baik saja, maka memerlukan kondisi pantai dengan gelombang yang landai.
Oleh karenanya, pemasangan beton tertapod tersebut dapat membuat kawasan perairan pantai menjadi aman untuk digunakan sebagai area aktivitas ekonomi dan pariwisata. Misalnya, untuk bongkar muat barang di pelabuhan, rekreasi di pantai, dsb.
Pengertian dan Fungsi Uji Kuat Tekan Beton - Uji Kuat Tekan Beton adalah upaya untuk memperoleh nilai estimasi kuat tekan beton terhadap struktur existing, dengan melakukan tekanan pada sampel beton. Sampel beton yang akan diuji dapat berbentuk kubus ataupun silinder untuk mewakili campuran beton.
Secara Sederhana, uji tekan adalah suatu alat yang hebat. Sebesar apapun benda yang akan diukur kekuatannya, dengan alat uji tekan ini akan tetap bisa mengetahui berapa kekuatan benda yang diuji tersebut tentunya dengan menggunakan rumus uji kuat tekan beton.
Fungsi Uji Kuat Tekan Beton
Photo by PT Artha Mulia Beton
kuat tekan beton adalah sifat yang paling penting dalam kualitas beton daripada sifat-sifat yang lainnya. Hal ini karena banyaknya sifat fisik utama yang dapat teruji dan terlihat dari berbagai kuat tekan beton, seperti kuat tarik belah beton, syarat keawetan beton, modulus elastisitas beton, syarat kedap air, kuat geser beton, dan yang lain-lain. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan beton, di antaranya:
1. Proporsi dan sifat campuran beton
Faktor pertama yang mempengaruhi kekuatan beton ini adalah sifat dan proporsi campuran beton, yang di mana faktor ini akan menjadi langkah awal dalam proses pembuatan beton demi memperoleh mutu yang sesuai keinginan. Sobat AMB pastinya tahu jika setiap komponen yang baik dalam campuran beton mempunyai peran yang penting. Akan tetapi, terdapat beberapa sifat dan proporsi yang memiliki pengaruh paling terlihat, seperti tipe semen, rasio air dan semen, agregat, air campuran dan bahan tambahan lainnya.
2. Kondisi Pemeliharaan
Meskipun beton menjadi salah satu material konstruksi yang paling kokoh, bukan berarti beton tidak memerlukan pemeliharaan. Karena itu, faktor kedua adalah beton harus dalam kondisi pemeliharaan setelah beton selesai. Pemeliharaan perlu berlangsung secara berkala supaya beton tetap berada di kondisi top performance.
3. Faktor Pengujian Kuat Tekan Beton
Setelah proses pembuatan beton, setiap beton harus melalui proses pengujian terlebih dulu dan pengujian inilah yang disebut sebagai uji kuat tekan beton. Pengujian berlangsung agar kita bisa mengetahui, apakah kekuatan beton sudah sesuai dengan rencana struktur bangunan.
Jika sudah sesuai, maka beton bisa segera terkirim dan sampai kepada konsumen. Terdapat waktu ideal untuk melakukan pengujian yaitu pada saat beton berusia 3 hari, 7 hari, dan 28 hari.
Pengertian dan Fungsi Slump Test - Slump Test adalah pengujian yang dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi dari adonan beton yang baru dibuat sebelum digunakan. Slump test berfungsi untuk mengecek kemampuan beton ketika pengaplikasian pada pembuatan precast.
Secara sederhana metode slump pada beton merupakan cara yang berguna untuk mengetahui nilai konsistensi atau kekakuan campuran beton segar.
Fungsi Slump Test
Photo by PT Artha Mulia Beton
Pembuatan beton precast dilakukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi agar menghasilkan struktur dan mutu yang di inginkan. Selain formula dan kompisisinya, sebelum di aplikasikan, slump test perlu di lakukan. Ada Fungsi utama slump test yakni :
1. Untuk menguji tingkat viskositas atau kekentalan adonan beton segar agar hasil akhirnya bisa mencapai nilai kuat tekan seperti kebutuhan.
2. Fungsi lain dari uji slump test beton adalah agar beton yang ada di batching plant sesuai dengan rencana kerja.
Pengujian ini umumnya berlangsung sewaktu campuran beton selesai. Sebelum di antar kepada pemesan, dan setelah beton sampai ke pemesan. Test ini berguna untuk melihat apakah ada nilai viskositas dari beton standar. Penurunan viskositas bisa terjadi karena campuran air yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Alat dan Perlengkapan Uji Slump Test Beton
Uji slump adalah pengujian yang memerlukan peralatan uji tertentu, seperti :
Slump cone atau tabung kerucut. Tabung kerucut ini bisa terbuat dari baja atau plastik dengan diameter 8 inci pada bagian bawah dan 4 inci pada bagian atas dengan tinggi tabung 12 inci
Pelat dasar. Slump cone akan didudukkan di atas alas selama pengujian. Pelat dasar ini dilengkapi dengan klem baut untuk menjaga posisi slump cone tetap stabil selama proses pengujian dilakukan. Adanya pelat dasar dengan pegangan akan memudahkan proses pelepasan sekaligus sebagai panduan untuk mengukur tingkat kemerosotan nilai viskositas adukan beton
Tamping rod. Batang baja yang ada selama pengujian dan harus memiliki diameter 16 mm x 610 mm
Meteran. Meteran berguna ntuk mengukur nilai kemerosotan viskositas adukan beton.
Persiapan Sebelum Pengujian
Isi cetakan slump cone dengan beton segar sebanyak 3 lapis. Setiap lapisan harus padat secara seragam. Caranya adalah dengan mempadatkan dengan cara di rojok 25 kali menggunakan batang baja berujung bulat.
Setelah slump cone terisi penuh, ratakan bagian atasnya untuk membuang sisa beton
Pegang handle yang ada di bagian dasar cetakan kemudian angkat slump cone perlahan-lahan secara vertikal
Setelah Anda melakukan gerakan menarik cetakan, adukan akan merosot dan penurunan ketinggian harus terukur sampai 5 mm dari jarak terdekat dengan titik tengah
Cara Membaca Hasil Pengujian
True Slump. Hasil ini terlihat dengan penurunan permukaan beton yang terjadi sama rata di semua bagian. Ini merupakan hasil tes yang sesuai.
Shear Slump. Hasil ini terlihat dengan adanya satu sisi dari puncak kerucut yang jatuh ke bawah. Ini adalah indikasi adukan beton tidak memiliki kohesi.
Collapse Slump. Hasil ini terlihat dengan seluruh bagian beton yang berbentuk kerucut runtuh total. Ini merupakan indikasi bahwa campuran air di dalam adukan beton terlalu banyak.
Zero Slump. Pada hasil zero slump, adukan beton benar-benar tidak berubah dari bentuk cetakannya. Beton ini terlalu kaku dan hampir tidak bisa terpakai.
Jika Sobat AMB melakukan pengujian dengan hasil shear slump, collapse slump dan zero slump, pengujian harus mengulang lagi. Kalau pada pengujian kedua hasilnya tetap sama, maka batch beton tersebut tidak boleh digunakan untuk konstruksi karena tidak memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.
Manfaat Menggunakan Paving Block Beserta Kelebihannya - Paving block menurut SNI 03-0691-1996 adalah suatu komposisi bahan bangunan, yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya. Air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya, yang tidak mengurangi mutu beton tersebut.
Fungsi utama paving block adalah untuk menutup permukaan tanah. Sementara yang bercorak warna-warni memiliki fungsi tambahan yakni sebagai nilai estetika suatu area. Inilah manfaat beserta kelebihan paving block yang perlu Anda ketahui.
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Daya serap air lebih tinggi
Manfaat paving block yang utama adalah memiliki daya serap air yang lebih tinggi daripada aspal dan beton. Air mudah terserap oleh tanah karena masih terdapat ruang antar satu block dengan block yang lain. Hal ini menandakan ciri paving block berkualitas dan sangat berguna untuk diterapkan pada perkotaan yang rawan terkena banjir dan padat penduduk.
Menggunakan paving block sebagai penutup permukaan akan membantu menjaga persediaan air di dalam tanah. Dengan begitu, pondasi dan bangunan yang berada di atasnya pun dapat lebih stabil.
2. Pemasangan yang sangat mudah
Dibandingkan dengan aspal atau beton, proses pemasangan paving block jauh lebih mudah dan sederhana yang tidak perlu membutuhkan alat berat atau alat khusus. Hal ini berbeda dengan penggunaan aspal atau beton yang mengharuskan memakai alat khusus.
3. Memiliki nilai estetika tinggi
Banyaknya model dan pilihan warna paving block yang beragam membuat jalan atau halaman terlihat lebih indah. Hal ini menjadi salah satu manfaat paving block yang menjadikannya unggul dibandingkan dengan material lain.
4. Ramah lingkungan
Pencemaran lingkungan menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar, dan penggunaan paving block akan menjadi solusi yang paling tepat untuk mengatasi hal ini. Proses pemasangan paving block yang sederhana dan tidak banyak membutuhkan alat atau bahan membuatnya lebih ramah lingkungan.
Hal ini tentu menjadi nilai plus yang menunjukan besarnya manfaat paving block bukan hanya dalam lingkup konstruksi, namun juga lingkungan dan masyarakat luas.
5. Harga yang ekonomis
Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari paving block adalah harga yang ekonomis. Sisi ekonomis tersebut bukan hanya terlihat dari harga material, namun juga sampai pada proses pemasangan hingga perawatan.
Itulah beberapa manfaat menggunakan paving block beserta kelebihannya dalam penerapannya pada bidang konstruksi, lingkungan dan masyarakat luas. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda!
Pengertian dan Fungsi Sumur Resapan - Sumur Resapan adalah salah satu rekayasa konservasi air berupa bangunan dengan bentuk sumur dengan kedalaman tertentu. Sumur Resapan terbentuk secara alami dan dibantu oleh resapan-resapan air pada suatu daerah atau lokasi tertentu.
Secara sederhana sumur resapan diartikan sebagai sumur gali yang berbentuk lingkaran. Sumur resapan berfungsi untuk menampung dan meresapkan air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah baik melalui atap bangunan, jalan dan halaman.
Fungsi Sumur Resapan
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Pengendali banjir
Sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan sehingga terhindar dari penggenangan aliran permukaan secara berlebihan yang menyebabkan banjir.
Sumur resapan sebagai konservasi air tanah, agar air hujan lebih banyak yang resapan ke dalam tanah menjadi air cadangan dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah tersebut akan bermanfaat melalui sumur-sumur atau mata air.
Peresapan air melalui sumur resapan ke dalam tanah sangat penting mengingat adanya perubahan tata guna tanah di permukaan bumi sebagai kosekuensi dari perkembangan penduduk dan perekonomian masyarakat. Dengan adanya perubahan tata guna tanah tersebut akan menurunkan kemampuan tanah untuk meresapkan air. Hal ini mengingat semakin banyaknya tanah yang tertutupi tembok, beton, aspal dan bangunan lainnya yang tidak meresapkan air.
3. Menekan laju erosi
Dengan adanya penurunan aliran permukaan maka laju erosi pun akan menurun. Bila aliran permukaan menurun, tanah-tanah yang tergerus dan terhanyut pun akan berkurang. Dampaknya, aliran permukaan air hujan kecil dan erosi pun akan kecil. Dengan demikian adanya sumur resapan yang mampu menekan besarnya aliran permukaan berarti dapat menekan laju erosi.
Jenis Sumur Resapan
Photo by PT Artha Mulia Beton
Ada 2 jenis sumur resapan yang di produksi oleh PT Artha Mulia Beton, yaitu:
Sumur Resapan Berpori / Porous
Sumur Resapan berlubang / Biopori
Keduanya dapat dilengkapi oleh penutup (cover), sedangkan untuk cover sumur resapan tersedia 2 jenis :
Cover Sumur Heavy Duty (HD)
Cover Sumur Light Duty (LD)
Ilustrasi Fungsi Sumur Resapan
Video by PT Artha Mulia Beton
Kesimpulannya manfaat ketika membangun sumur resapan di lingkungan, seperti; menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah sehingga dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut, mengisi pori-pori tanah yang akan mencegah terjadinya penurunan tanah, mereduksi dimensi jaringan drainase, menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah, mempertahankan tinggi muka air tanah dan mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mencegah banjir.
Mengenal Beton Precast Beserta Kelebihan dan Kelemahannya - Pengertian beton precast adalah sebuah produk yang terbuat dari material beton yang proses pembuatannya dilakukan di pabrik. Perlu kita ketahui bahwa beton telah digunakan sejak berabad-abad silam dan masih menjadi favorit untuk digunakan sebagai bahan atau elemen konstruksi.
Beton memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik, dan harganya masih cukup terjangkau sehingga menjadi salah satu elemen penting dalam pembangunan. Selain itu, penggunaan beton sangatlah serbaguna pada kebutuhan konstruksi seperti struktur bangunan, pembuatan jalan, jembatan, saluran drainase (U-Ditch, Pipa Beton, dan Box Culvert) dan lain sebagainya.
Proses pembuatan pun semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi pada bidang konstruksi. Awalnya proses konstruksi beton hanya langsung di tempat atau beton konvensional, hingga kemudian muncul beton pracetak yang produksinya di pabrik. Nah, jika Anda ingin mengenal beton precast lebih jauh lagi, simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui apa itu beton precast beserta kelebihan dan kelemahannya!
Jenis-Jenis Beton Pracetak atau Beton Precast
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Box Culvert
Box culvert adalah beton tulang pracetak berbentuk segi empat yang memiliki spigot dan socketnya. Kegunaan spigot dan socketnya adalah untuk menjadikan box culvert ini kedap terhadap masuknya air tanah dan tetap menyatu saat terjadi pergeseran tanah. Penggunaan umumnya untuk saluran drainase, sedangkan box culvert berukuran besar kerap berfungsi untuk mendukung struktur jembatan.
Box culvert ini umumnya untuk saluran drainase. Ukuran yang besar bisa berguna sebagai jembatan.
U-ditch merupakan beton precast yang berfungsi sebagai saluran atau saluran air yang terbuat dari beton. produk ini atau U-Ditch diberi tulangan dengan bentuk penampang seperti U. Sama seperti saluran air lainnya, U-ditch juga bisa diberi penutup.
3. Barrier
Barrier merupakan produk precast yang berfungsi sebagai pembatas atau pembagi jalur jalan (median).
4. Pipa Beton
Pipa beton adalah precast yang berfungsi sebagai saluran air (gorong-gorong).
5. Sumur Resapan
Sumur Resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan dengan desain sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkan nya ke dalam tanah.
6. Mini Pile
Mini Pile salah satu precast yang berfungsi sebagai tiang pondasi suatu bangunan. Proses pemasangannya bisa dengan metode pancang atau hidrolik.
7. Pagar Panel Beton
Pagar Panel Beton adalah beton precast yang terdiri dari lembaran panel dan tiang kolom. Dalam pemasangan lembaran panel dapat dengan mudah penyusunannya pada tiang kolom. Sobat AMB dapat mengkombinasikan Pagar Panel dengan kawat duri di atasnya.
8. L-Shape
L-Shape adalah produk precast berbentuk L yang berfungsi untuk kepentingan sebagai dinding penahan, produk ideal di mana kecepatan pemasangan sangat utama.
Kelebihan Beton Precast
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Hemat waktu dan efisien
Karena produksi beton pracetak secara keseluruhan di pabrik, proses pembangunan dan konstruksi akan jauh lebih cepat daripada menggunakan beton konvensional. Tidak seperti beton konvensional yang harus dari awal, beton pracetak bisa langsung di pasang sesuai kebutuhan.
2. Berkualitas dan bermutu baik
Beton pracetak mengikuti standar tertentu dan AMB selalu menjaga kualitasnya agar menghasilkan mutu beton yang baik. Beton pracetak juga melalui perawatan dengan metode yang memenuhi standar hingga mencapai umur perawatan atau umur rencana, yang menunjukkan bahwa beton sudah siap antar.
Selain itu, produksi beton tidak terpengaruh cuaca karena produksinya dalam pabrik sehingga tidak mengganggu proses pembuatan dan merusak kualitas beton.
Kualitas serta mutu beton dari beton pracetak juga lebih terjaga, karena telah melalui serangkaian proses Quality Control dalam pabrik.
3. Ramah lingkungan
Pada penggunaan beton konvensional, akan ada limbah dari sisa-sisa pengerjaan yang dapat merusak lingkungan sekitar. Hal itu tidak akan terjadi jika menggunakan beton pracetak karena produksinya di tempat yang terpisah dan khusus.
Menggunakan beton pracetak sangatlah mudah karena prosesnya hanya tinggal pasang pada tempat konstruksi, sehingga lebih ramah lingkungan.
4. Mengurangi biaya tenaga kerja
Menggunakan beton precast dalam proses konstruksi tentu akan lebih mengurangi jumlah tenaga kerja, karena tinggal memasang beton di lokasi tersebut. Sedangkan jika menggunakan beton konvensional, akan butuh lebih banyak tenaga dalam membuat dan mengecor di lokasi konstruksi.
Hal ini berarti menggunakan beton precast akan mengurangi biaya tenaga kerja dibandingkan dengan menggunakan beton konvensional.
Kelemahan Beton Precast
Photo by PT Artha Mulia Beton
1. Membutuhkan biaya transportasi dan pemasangan
Proses produksi beton precast di tempat yang berbeda dengan lokasi konstruksi, tentu memerlukan pemindahan beton dari pabrik ke lokasi tersebut. Hal ini menyebabkan munculnya biaya transportasi untuk mengantar beton precast dengan aman dan tetap terjaga kualitasnya.
Selain itu, terdapat juga biaya pemasangan karena memerlukan peralatan serta tenaga kerja untuk memasang beton. Saat pemasangan juga bisa saja muncul biaya-biaya yang tak terduga, misalnya untuk elemen-elemen penyambungan beton.
2. Membutuhkan tempat pembuatan dan perawatan
Dalam pembuatan beton precast membutuhkan tempat yang luas untuk dalam proses produksi hingga perawatan beton tersebut. Berbeda dengan menggunakan beton konvensional yang tidak perlu lokasi khusus untuk pembuatan, karena langsung di lokasi konstruksi.
Beton precast membutuhkan tempat terpisah yang memenuhi standar tertentu agar dapat menghasilkan kualitas beton yang baik dan bermutu tinggi.
Kesimpulannya adalah bahwa beton precast merupakan beton siap pakai yang sangat cocok digunakan dalam konstruksi besar atau skala banyak yang membutuhkan bentuk beton yang sama dengan jumlah banyak, namun kurang cocok digunakan untuk proyek kecil yang lokasinya sulit. Konstruksi beton precast sangat baik diterapkan pada bangunan besar seperti jembatan, jalan tol, bangunan highrisk, hotel atau perumahan dengan jumlah banyak namun dengan bentuk yang seragam.
Demikian mengenai beton precast, Kelebihan dan Kekurangannya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan.
Mengenal Karakteristik dan Spesifikasi Box Culvert – Box Culvert adalah struktur drainase atau saluran yang terbuat dari beton bertulang dan memiliki bentuk persegi atau persegi panjang yang menyerupai kotak. Digunakan untuk mengalirkan aliran air di bawah jalan, rel kereta api, atau infrastruktur lainnya. Struktur ini biasanya terdiri dari beberapa segmen beton yang dihubungkan bersama-sama membentuk saluran tertutup.
Terdapat beberapa ukuran dan dimensi yang menjadi standar pabrik dengan menyesuaikan debit air yang mengalir. dengan bentuk yang persegi sehingga memudahkan dalam pemasangannya.
Karakteristik Box Culvert
Photo by : PT Artha Mulia Beton
1. Bentuk
Memiliki bentuk kotak dengan bagian atas, bawah, dan dinding samping yang solid. Bagian atasnya biasanya lebih lebar dari pada bagian bawah, memberikan ruang yang cukup untuk mengalirkan aliran air.
2. Dimensi
Dimensinya dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan proyek. Penyesuaian ukuran panjang, lebar, dan tinggi pun bisa menyesuaikan sesuai spesifikasi dan kapasitas kebutuhan.
3. Bahan
Pada umumnya terbuat dari beton bertulang yang kuat dan tahan terhadap tekanan dan beban structural. Salah satu produk precast AMB ini menggunakan bahan beton yang memberikan kekuatan dan daya tahan untuk menahan beban jalan atau rel di atasnya.
4. Instalasi
Tim konstruksi umumnya menggunakan alat berat, seperti derek atau mesin pemindah, untuk memasang box culvert dengan presisi. Setelah pemasangan, pekerja biasanya mengisi ruang di sekeliling box culvert dengan material penyangga seperti pasir atau kerikil.
Produk precast ini menawarkan sejumlah keunggulan, seperti kekuatan struktural yang tinggi, kemampuan menahan beban berat dari jalan atau rel di atasnya, serta perlindungan terhadap erosi dan aliran air yang kuat. Dapat memenuhi kebutuhan proyek tertentu karena melakukan perancangan secara khusus.
Para kontraktor umumnya menggunakan produk ini dalam konstruksi jalan, jembatan, rel kereta api, saluran drainase, dan berbagai proyek infrastruktur lain yang membutuhkan pengaliran air di bawah permukaan tanah
Klasifikasi Box Culvert
Photo by : PT Artha Mulia Beton
Box culvert adalah struktur saluran berbentuk kotak atau persegi panjang yang biasanya digunakan untuk mengalirkan aliran air di bawah jalan atau rel kereta api, juga dapat digunakan untuk mengatasi sungai kecil atau aliran air di bawah infrastruktur transportasi.
Secara umum, dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria berikut:
1. Bentuk Penampang
Umumnya menggunakan bentuk penampang kotak, seperti persegi atau persegi panjang.
2. Jenis Material
Penggunaan bahan beton adalah jenis material paling umum karena kekuatannya dan daya tahan terhadap lingkungan yang keras.
3. Ukuran
Memiliki berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil hingga besar tergantung pada kebutuhan aliran air dan lebar jalan atau rek kereta api (sesuai dengan kebutuhan)
4. Ukuran
Dapat diklasifikasikan berdasarkan cara pemasangannya. Pemasangan secara precast (sudah jadi dan siap angkut ke lokasi pemasangan) dan ada juga pemasangan dengan metode cast in place (cor langsung pada lokasi pemasangan).
klasifikasi di atas adalah berdasarkan karakteristik umum yang sering di temui pada produk ini. Dalam praktiknya, box culvert sering kali dapat menyesuaikan dengan spesifikasi dan kebutuhan proyek yang spesifik.
Fungsi Box Culvert
Fungsi dari box culvert yang terakhir ialah dapat mempercepat proses konstruksi secara keseluruhan karena pemasangan yang sangat mudah dan cepat.
Penggunaannya ini cukup simple yang tentunya menghemat waktu konstruksi. Terlebih lagi jika melakukan proses pengecoran secara manual yang selain memakan waktu, juga dapat mengganggu lingkungan sekitar.
Salah satu fungsi utamanya adalah sebagai saluran drainase untuk mengalirkan air hujan atau air permukaan yang melintas jalan, jembatan, atau area lainnya, serta membantu mengendalikan aliran air dan mencegah genangan atau banjir di permukaan jalan atau area terdekat.
Fungsi-fungsi tersebut membuat box culvert menjadi komponen penting dalam system drainase dan perlindungan infrastruktur, mengalirkan air dengan aman dan mengurangi resiko erosi, serta berperan dalam menjaga integritas dan kinerja jalan, jembatan, dan rel kereta api.
Itulah penjelasan mengenai Box Culvert, yang telah Mas Min rangkum beserta klasifikasi dan fungsinya. Jika Sobat membutuhkan box culvert silahkan hubungi kami melalui tombol whatsapp di bawah ini. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sobat.
Macam – Macam Jenis Beton Pracetak di Indonesia – Beton Pracetak adalah beton yang telah dicetak dan dibuat terlebih dahulu di pabrik atau tempat khusus yang terpisah dari lokasi konstruksi.
Kebutuhan proyek sangatlah banyak dan terkadang ada urgensi, beton ini dibuat berdasarkan cetakan dan ukuran tertentu yang telah menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan sehingga dapat mempercepat proses konstruksi.
Bukan hanya itu, beton pracetak juga sangat membantu kegiatan proyek lebih efektif dan efisien karena produk dibuat terlebih dahulu di pabrik dan pemasangan yang mudah sehingga mempercepat dan memudahkan proyek tersebut.
Photo by : PT Artha Mulia Beton
PT Artha Mulia Beton memproduksi dan menyediakan beberapa macam jenis beton pracetak yang ada di Indonesia :
1. Pipa Beton
Pipa beton adalah salah satu produk precast yang berfungsi sebagai saluran air (gorong-gorong)
2. Box Culvert
Berfungsi sebagai jembatan (crossing jalan). Box Culvert tersedia dua tipe yaitu Heavy Duty (HD) dan Light (LD)
3. U-Ditch dan Cover U-Ditch
Berfungsi sebagai saluran (drainase) dengan penampangan produknya seperti huruf U. Dilengkapi dengan joint male-female untuk sambungannya, serta U-Ditch dapat dilengakapi dengan penutup (cover)
Photo by : PT Artha Mulia Beton
4. Barrier
Produk precast satu ini berfungsi sebagai pembatas atau pembagi jalur jalan (median).
5. Bak Kontrol
Negara dengan curah hujan tinggi sering menghadapi masalah banjir. Untuk membantu meminimalisir masalah tersebut, pihak pengelola lingkungan menggunakan bak kontrol sebagai saluran drainase. Pihak pelaksana proyek biasanya melengkapi bak kontrol ini dengan penutup (cover) guna meningkatkan fungsinya.
6. Pancang
Berfungsi sebagai tiang pondasi suatu bangunan. Metode pancang atau hidrolik memasang produk secara efektif.
Salah satu produk precast (pagar) yang terdiri dari susunan panel beton dengan penyangga tiang kolom beton.
8. Tetrapod
Struktur ini memiliki fungsi utama memperkuat struktur pantai seperti tembok laut dan pemecah gelombang serta mencegah terjadinya erosi akibat cuaca dan arus sejajar pantai. Tetrapod terbuat dari beton dan menggunakan bentuk tetrahedralnya untuk meminimalisir gaya dari gelombang.
9. L-Shape
Bentuk huruf L memungkinkan pemasangan di tepi kiri dan kanan, sehingga L-Shape juga berfungsi sebagai saluran.
10. Gravel / Buis Beton
Berfungsi sebagai drainase terbuka (open drain). Masyarakat juga mengenal produk beton pracetak ini dengan istilah lain, yaitu buis beton belah atau buis beton setengah lingkaran (Gravel).
11. Kansteen
Berfungsi sebagai pembatas jalan, bahu jalan / trotoar, car stopper di area parkir, ataupun untuk pembatas taman.
12. Paving Block
Paving block berfungsi sebagai material perkerasan untuk jalan, halaman rumah, trotoar, dan berbagai area lainnya. Dalam pembuatan paving block menggunakan mesin press automatic sehingga kualitas produk lebih terjamin. Paving Block AMB telah memenuhui syarat SNI 03-0697-1996
Photo by : PT Artha Mulia Beton
13. Sumur Resapan
Dirancang sebagai salah satu bentuk rekayasa teknik konversi air berupa bangunan yang dibuat menyerupai sumur gali dengan kedalaman tertentu sebagai tempat menampung air hujan kemudian meresapkannya ke dalam tanah, sumur resapan ini juga dapat dilengkapi dengan penutup (cover)
3 Jenis Pondasi Tiang Pancang yang Populer di Indonesia – Tiang Pancang adalah struktur yang digunakan untuk menyalurkan beban bangunan ke tanah penunjang yang berada di kedalaman tertentu.
Baca Juga : Menganal Beton Precast Beserta kelebihan dan kelemahannya
Tiang Pancang merupakan elemen vital dalam konstruksi bangunan yang bertujuan untuk mentransfer beban structural dari bangunan ke lapisan tanah yang lebih stabil di bawahnya.
Pemilihan jenis tiang pancang dan kedalaman penanamannya bergantung pada karakteristik tanah dan beban yang akan di topang.
Fungsi dan Kegunaan Tiang Pancang
Photo by : PT Artha Mulia Beton
Tiang pancang mendukung struktur bangunan di atasnya sebagai elemen penting dalam konstruksi. Tiang pancang menambah kestabilan dan kekuatan fondasi bangunan dengan menyalurkan beban struktur ke lapisan tanah yang lebih keras, terutama pada tanah yang tidak stabil atau lembek.
Berikut adalah beberapa fungsi utama tiang pancang dalam konstruksi bangunan.
1. Menyalurkan Beban Bangunan ke Tanah yang Kuat
Fungsi utama tiang pancang adalah untuk menyalurkan beban bangunan ke dalam tanah yang lebih dalam dan lebih kuat secara efektif. Beban pada tanah yang dangkal dan tidak stabil menyebabkan struktur bangunan bergeser atau bahkan ambruk. Dengan memasang tiang pancang, sehingga dapat memindahkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih keras dan stabil, sehingga secara signifikan meningkatkan kestabilan struktur serta mencegah penurunan atau pergeseran tanah yang dapat merusak fondasi dan keseluruhan bangunan.
2. Mengatasi Masalah Tanah Lempung atau Lembek
Pada lokasi konstruksi dengan tanah lempung, gambut, atau tanah lembek lainnya, penggunaan tiang pancang sangatlah penting. Tanah jenis ini memiliki kemampuan daya dukung yang rendah, yang dapat menyebabkan penurunan tanah atau fondasi bangunan. Tiang pancang akan memasuki lapisan tanah yang lebih keras dan stabil di bawah permukaan untuk memastikan bangunan tetap tegak dan tidak mengalami penurunan yang tidak merata.
3. Mengurangi Risiko Pergerakan Tanah
Pergerakan tanah, baik itu penurunan atau pergeseran lateral (horizontal), dapat menimbulkan kerusakan serius pada fondasi bangunan. Tiang pancang, dengan kedalamannya yang mencapai lapisan tanah yang lebih keras, mampu mengurangi dampak dari pergerakan tanah tersebut. Selain itu, penggunaan tiang pancang juga dapat membantu mencegah terjadinya pergeseran atau penurunan fondasi yang tidak merata.
4. Menambah Kekuatan dan Daya Dukung Struktur Bangunan
Sebagai elemen yang mengalirkan beban ke lapisan tanah yang lebih kuat, tiang pancang meningkatkan kemampuan daya dukung tanah, sehingga fondasi bangunan lebih stabil dan mampu menahan beban yang besar.
5. Mencegah Terjadinya Penurunan Tanah Secara Merata
Masalah pada fondasi sering muncul karena adanya penurunan tanah secara tidak merata (differential settlement). Hal ini bisa menyebabkan keretakan pada dinding atau lantai bangunan. Tiang pancang mengurangi risiko ini dengan mendistribusikan beban fondasi secara merata ke lapisan tanah yang lebih dalam dan stabil.
6. Meningkatkan Keamanan pada Kondisi Lingkungan Ekstrem
Pada beberapa lokasi, seperti di daerah pesisir, daerah rawan banjir, atau daerah dengan resiko gempa bumi, tanah di sekitar bangunan cenderung tidak stabil dan mudah tergerus. Pemasangan tiang pancang meningkatkan keamanan struktur bangunan dan melindunginya dari pergeseran atau kerusakan akibat faktor lingkungan eksternal. Tiang pancang meningkatkan ketahanan bangunan terhadap getaran atau guncangan akibat gempa bumi.
7. Solusi Konstruksi di Area Terbatas
Tiang pancang menjadi solusi praktis untuk proyek konstruksi di area yang sangat terbatas atau sulit dijangkau karena proses pemasangannya menggunakan alat khusus yang memungkinkan penancapan tanpa memerlukan ruang besar. Hal ini sangat berguna dalam membangun di kawasan perkotaan atau daerah dengan ruang terbatas.
8. Mempercepat Waktu Konstruksi
Dengan menggunakan tiang pancang, proses konstruksi dapat berlangsung lebih cepat, terutama di tanah yang sulit. Waktu yang lebih singkat dalam pekerjaan fondasi dapat mempercepat seluruh proyek pembangunan, yang sangat menguntungkan dalam proyek dengan tenggat waktu yang ketat.
3 Jenis Pondasi Tiang yang Populer di Indonesia
Photo by : PT Artha Mulia Beton
1. Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang terdiri dari susunan tiang yang ditanamkan ke dalam tanah sehingga mencapai lapisan tanah dengan daya dukung yang kuat dan sering digunakan untuk perumahan dan bangunan besar lainnya.
2. Pondasi Tiang Bor
Para pekerja mengebor tanah terlebih dahulu, kemudian menancapkan tiang pancang ke dalam lubang tersebut untuk membuat pondasi.
3. Pondasi Tiang Franki
Pondasi tiang franki ini dibuat dengan cara menancapkan alat khusus dengan tekanan tinggi ke dalam tanah untuk membentuk tiang yang solid.