Jl. Raya Sadang Subang KM 16 Ds. Cibatu, Kec. Cibatu, Purwakarta, Jawa Barat 41182
Hubungi Kami

Pengertian dan Fungsi Uji Kuat Tekan Beton

Alat Penguji kuat tekan beton PT Artha Mulia Beton

Pengertian dan Fungsi Uji Kuat Tekan Beton - Uji Kuat Tekan Beton adalah upaya untuk memperoleh nilai estimasi kuat tekan beton terhadap struktur existing, dengan melakukan tekanan pada sampel beton. Sampel beton yang akan diuji dapat berbentuk kubus ataupun silinder untuk mewakili campuran beton. 

Baca Juga: Cara Uji Kuat Tekan Beton Silinder dan Kubus

Secara Sederhana, uji tekan adalah suatu alat yang hebat. Sebesar apapun benda yang akan diukur kekuatannya, dengan alat uji tekan ini akan tetap bisa mengetahui berapa kekuatan benda yang diuji tersebut tentunya dengan menggunakan rumus uji kuat tekan beton.

Fungsi Uji Kuat Tekan Beton

Alat Uji Kuat Tekan Beton PT Artha Mulia Beton

Photo by PT Artha Mulia Beton

kuat tekan beton adalah sifat yang paling penting dalam kualitas beton daripada sifat-sifat yang lainnya. Hal ini karena banyaknya sifat fisik utama yang dapat teruji dan terlihat dari berbagai kuat tekan beton, seperti kuat tarik belah beton, syarat keawetan beton, modulus elastisitas beton, syarat kedap air, kuat geser beton, dan yang lain-lain. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan beton, di antaranya:

1. Proporsi dan sifat campuran beton

Faktor pertama yang mempengaruhi kekuatan beton ini adalah sifat dan proporsi campuran beton, yang di mana faktor ini akan menjadi langkah awal dalam proses pembuatan beton demi memperoleh mutu yang sesuai keinginan. Sobat AMB pastinya tahu jika setiap komponen yang baik dalam campuran beton mempunyai peran yang penting. Akan tetapi, terdapat beberapa sifat dan proporsi yang memiliki pengaruh paling terlihat, seperti tipe semen, rasio air dan semen, agregat, air campuran dan bahan tambahan lainnya.

2. Kondisi Pemeliharaan

Meskipun beton menjadi salah satu material konstruksi yang paling kokoh, bukan berarti beton tidak memerlukan pemeliharaan. Karena itu, faktor kedua adalah beton harus dalam kondisi pemeliharaan setelah beton selesai. Pemeliharaan perlu berlangsung secara berkala supaya beton tetap berada di kondisi top performance.

3. Faktor Pengujian Kuat Tekan Beton

Setelah proses pembuatan beton, setiap beton harus melalui proses pengujian terlebih dulu dan pengujian inilah yang disebut sebagai uji kuat tekan beton. Pengujian berlangsung agar kita bisa mengetahui, apakah kekuatan beton sudah sesuai dengan rencana struktur bangunan.

Jika sudah sesuai, maka beton bisa segera terkirim dan sampai kepada konsumen. Terdapat waktu ideal untuk melakukan pengujian yaitu pada saat beton berusia 3 hari, 7 hari, dan 28 hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top